Anda suka dengan film-film laga? Merasa tegang sekaligus terpacu adrenalin ketika melihat adegan-adegan perkelahian? Film pertarungan jalanan bisa menjadi salah satu alternatif yang dapat Anda pilih. Beberapa judul di bawah ini memuat adegan pertarungan antara satu orang atau sekelompok geng yang terjadi di jalanan juga tempat-tempat yang biasa dipakai untuk underground fight. Perkelahian yang melibatkan banyak orang atau antara satu geng dengan geng yang lain, memang tawarkan keseruan lain. Apalagi jika dilakukan di area-area umum seperti jalanan. Apa saja film-film yang memuat dan menawarkan adegan tersebut? Bacaterus sudah pilihkan sepuluh judul untuk Anda. Mari simak bersama! 1. Fight Club Tahun 1999Genre Action, DramaProduksi Fox 2000 Pictures, Regency Enterprises, New Regency, Linson FilmsSutradara David FincherPemeran Edward Norton, Brad Pitt, Helena Bonham, Meat Loaf Sinopsis & Review Fight Club 1999 Edward Norton mengalami tekanan dalam pekerjaannya sehingga membuat dia menderita insomnia dan sudah tidak tidur dengan benar selama 6 bulan. Untuk menghibur diri, dia membeli banyak barang yang sebenarnya belum terlalu dibutuhkan, tapi cara itu pun tidak berhasil. Hingga suatu hari saat dalam perjalanan bisnis, dia bertemu dengan Tyler Durden. Sesampainya di rumah, Edward mendapati apartemennya hangus terbakar. Masalah demi masalah di hidupnya membuat lelaki ini bertambah kacau. Dia lalu menghubungi Tyler untuk sekadar ngobrol dan mencurahkan segala kelelahannya. Tanpa diduga, Tyler justru memintanya untuk memukul. Mereka lalu berkelahi dan setelahnya merasa jauh lebih baik. Perkelahian antara Tyler dan Edward yang mereka lakukan di jalanan mulai menarik perhatian banyak orang. Akhirnya, para kaum pekerja yang juga lelah dengan kehidupannya, bergabung bersama. Mereka bertarung untuk melampiaskan emosi serta amarah. Semakin banyak yang terlibat, Tyler akhirnya meresmikan klub mereka dengan nama Fight Club. 2. The Warriors Tahun 1979Genre Action, ThrillerProduksi Paramount Pictures DistributorSutradara Walter HillPemeran Michael Beck, James Remar, Dorsey Wright, Brian Tyler Film pertarungan jalanan yang harus Anda tonton selanjutnya berjudul The Warriors 1979. Film lawas ini mengisahkan kehidupan salah satu geng jalanan di New York bernama The Warriors yang harus melakukan perjalanan sejauh 48 km menuju daerah asal mereka. Perjalanan tersebut menjadi pilihan karena sebelumnya mereka dijebak atas pembunuhan seorang pimpinan geng yang dihormati. The Warriors merupakan geng multiras dari wilayah Coney Island yang ikut menghadiri pertemuan antar geng yang diadakan oleh geng paling kuat, Gramercy Riffs. Mereka dikumpulkan memang sengaja untuk mengacau dan mengendalikan kota bersama-sama. Namun, pimpinan mereka secara brutal ditembak oleh kelompok geng lainnya. Malang, salah satu anggota The Warriors yang melihat kejadian itu justru dituduh sebagai pelaku. Alhasil, The Warriors pun menjadi incaran dan mereka harus bertarung untuk menyelamatkan diri. 3. Lethal Weapon Tahun 1987Genre Action, Cop FilmProduksi Silver PicturesSutradara Richard DonnerPemeran Mel Gibson, Danny Glover, Gary Busey, Mitchell Ryan Film lawas yang dibintangi oleh Mel Gibson ini tak kalah seru dan mempertontonkan adegan-adegan perkelahian yang memuaskan. Mel berperan sebagai Martin Riggs, detektif LAPD yang harus ber-partner dengan Roger Murtaugh, tentara veteran berusia 50 tahun. Keduanya harus menghadapi kasus berbahaya karena bisa mengancam nyawa. Kedua detektif tersebut berhadapan dengan penyelundupan heroin yang dikelola oleh sebuah perusahaan bayangan. Secara mengejutkan, dalang di balik perusahaan tersebut adalah seorang pensiunan jenderal. Adegan perkelahian antara Martin Riggs dan Jack Joshua, tangan kanan sang jenderal, menjadi salah satu suguhan menarik dalam film ini. Beli voucher streaming Netflix, Disney+, Prime Video, Viu, dll murah di Lazada 4. West Side Story Tahun 1961Genre Drama MusicalProduksi The Mirisch Corporation, Seven Arts ProductionsSutradara Robert Wise, Jerome RobbinsPemeran Natalie Wood, Richard Beymer, Rita Moreno, George Chakiris Film pertarungan jalanan selanjutnya tak kalah jadul karena sudah rilis sejak 1961 lalu. tak berlebihan jika West Side Story disebut salah satu film legendaris karena sampai saat ini ceritanya masih menarik diikuti. Disutradarai oleh Robert Wise dan Jerome Robbins, ia mengisahkan dua geng remaja yang bersaing menguasai Upper West Side di New York. Geng kulit putih yang menamakan dirinya The Jets dipimpin oleh Riff berkelahi dengan geng Hiu, yaitu geng sekumpulan remaja dari Puerto Rico yang dipimpin oleh Bernardo. Menariknya salah satu anggota dan pendiri The Jets, Tony, justru jatuh cinta dengan Maria, adik perempuan Bernardo. Konflik antara mereka pun semakin panas karena Bernardo tentu tidak mengizinkan pria itu mendekati adiknya. Waktu yang disepakati pun tiba, dua geng bertemu di jalanan. Tony datang untuk menghentikan tapi Bernardo menolak. Riff tidak tinggal diam lalu memulai perkelahian. Adegan perkelahian dalam film ini tidak seperti adegan dalam film laga lain, Anda akan melihat mereka tampak sedang menari dengan gerakan-gerakan gymnastic tapi dengan pisau di tangan. Penasaran? 5. Green Street Tahun 2005Genre Independent Film, Sport, DramaProduksi OddLot EntertainmentSutradara Lexi AlexanderPemeran Elijah Wood, Charlie Hunnam, Leo Gregory, Claire Forlani Bagi Anda penggemar sepakbola dan mendukung salah satu klub, bisa sangat relate dengan jalan cerita film ini. Green Street 2005 merupakan sebuah film independen Inggris-Amerika yang dibintangi oleh Elijah Wood, Charlie Hunnam, Leo Gregory dan beberapa lainnya. Film pertarungan jalanan ini mengisahkan rivalitas para hooligan yang ada di London.sayamengumpulkan dari sekian banyak film boyka dan saya rangkum dalam video ini selamat menyaksikan dan semoga anda menyukainya
Jurnalmetropol Jakarta – Mendekati gelaran syuting Film Sang Petarung garapan Sutradara Roy Wijaya, semakin hari semakin sengit, bukan hanya bagaimana pertarungan itu menjadi duel tanding di atas ring dalam film. Tapi persaingan ketat para aktor untuk mengisi kekosongan peran pembantu utama dan peran utama kedua masih menghiasi sasana tinju Victory Target BC, tempat mereka reading dan syuting. Bahkan Produser Sang Petrung Hodlif Hun, begitu serius menguatkan setiap detil kebutuhan yang di sesuaikan dengan skenario. Karena menurutnya, bukan hanya bagaimana duel seru itu muncul, tapi yang paling penting adalah art, property dan wadrop yang memadai, agar kwalitas gambar enak di tonton tidak asal asalan. “Iya, ini penggarapan film yang sangat serius karena tentunya, banyak menguras energi dan waktu. Apalagi Sutradara kami juga detail banget dalam setiap adegan, dari cerita yang ditulisnya sendiri. Maka suport dan dukungan harus benar benar bagus, agar tidak mengecewakan penonton,” ungkap Direktur PT. Victory Target Indonesia itu, kepada wartawan di Jakarta, Sabtu 26 Des 2020. Sementara itu, Sutradara Sang Petarung Roy Wijaya saat di temui di lokasi Reading mengatakan, bahwa film yang di tulis dan di garapnya sendiri merupakan sumbangsih terbesar dunia sineas dalam membangkitkan olah raga khususnya tinju, yang kini perlahan mulai di tinggalkan, karena kurangnya sponsor yang mulai merubah haluan ke olah raga ekstrim lainnya. “Tinju adalah olah raga yang sering membawa besar nama Indonesia di kancah dunia, selain olah raga lainnya. Saat ini prospek penjaringan dan pembibitan tunas tunas muda untuk kembali menggandrungi tinju, sudah mulai pudar. Bukan hanya, sponsor yang meninggalkan, tapi disisi lain kurangnya wadah dan minat pemuda indonesia,” bebernya. Untuk Itu, Roy berharap dengan hadirnya Film Sang Petrung, akan membawa dampak yang baik. Karena film ini bukan hanya film biasa yang enak di tonton, tapi banyak tuntunan, tentang bagaimana membangun bangsa kedepan dalam menguatkan prestasi demi refutasi terbaiknya. “Makanya dalam adegan ini, para petinju Nasional, Asia dan Dunia, kita libatkan. Semua saya kombinasikan, bukan karena namanya, tapi pengalaman dalam meraih prestasi tertinggi di atas ring yang begitu memukau, ini penting,” kata Roy Red Post Views 934
Mungkintidak asing lagi dengan film ini, film garapan sutradara Shawn Levy ini menceritakan tentang pada tahun 2020, olahraga tinju telah mengalami perubahan ke arah yang lebih modern. Dimana, keterbatasan manusia saling beradu di atas ring, mulai tergantikan oleh teknologi robot yang dikendalikan manusia melalui remote control.Para robotlah yang bertarung layaknya petinju.JAKARTA, - 27 Steps of May adalah film Indonesia yang mengangkat luka dan trauma seorang korban pemerkosaan. Anda bisa menyaksikannya di Netflix mulai 1 Oktober drama garapan sutradara Ravi Bharwani ini berhasil mendapatkan nominasi dalam ajang Festival Film Tempo 2018 dan Festival Film Indonesia 2019. Baca juga Sinopsis House of Wax, Misteri Rumah Patung Lilin Film ini menyoroti seorang gadis yang menjadi korban pemerkosaan dan seorang ayah yang terus bergulat dengan rasa bersalah. 27 Steps of May bermula saat May Raihaanun yang masih menggunakan seragam SMA dengan raut wajah ceria usai bermain di pasar malam diperkosa bergantian oleh para preman. Di usia 14 tahun, May harus menghadapi kepedihan, luka, dan trauma akibat pemerkosaan orang tak juga Sinopsis I Saw The Devil, Pembalasan Dendam yang Kejam Sejak malam itu, ia tak pernah berbicara dan tak keluar kamar, bahkan ketika rumah tetangganya kebakaran. Sehari-hari, May hanya membantu ayahnya Lukman Sardi membuat boneka di rumah. Peristiwa traumatis yang menimpa May itu membuat ayah May merasa bersalah dan menyalurkan rasa bersalahnya dengan mengikuti pertarungan di atas ring tinju. Baca juga Sinopsis Endgame, Andy Lau Menjadi Pembunuh Bayaran yang Lupa Ingatan Apakah May mampu menghadapi luka dan ingatan traumatis itu? Saksikan kisah selengkapnya dalam film 27 Steps of May di Netflix mulai 1 Oktober 2021. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bloodsportpun jadi salah satu film terbaik dari petarung asal Brussels tersebut. Baca juga: Fakta Chong Li Si Musuh Bersama, Ternyata Atlet Hebat. Jean-Claude Van Damme Foto: dok Bloodsport. Kini, Jean-Claude Van Damme sudah tak lagi muda. Ia pun berniat untuk bikin sebuah film sebagai penutupan kariernya. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sinopsis Real SteelCerita Film diawali dari kehidupan Charlie Kenton Hugh Jackman. Sang legenda tinju yang berjuang dari kesulitan hidup akibat hutang yang menumpuk karena selalu kalah dalam pertarungan tinju antar Ambush, robot terakhir sisa harapannya, harus kalah pada pertunjukan terakhir melawan banteng. Memaksanya untuk segera mencari pengganti sekaligus melunasi pada saat bersamaan di pengadilan, pemutusan hakim perkara hak asuh atas Max Kenton, anaknya Charlie yang tidak pernah ia kenal sejak lahir sedang dilaksanakan. Melihat hal itu, Charlie membuat perjanjian dengan ayah angkat Max, agar membayar dollar. Dari situlah awal petualangan baru dimulai, antara ayah dan anak yang baru bertemu. Saling berdebat dan merasa paling benar. Charlie lagi-lagi harus menelan kekecewaan. Noisy Boy, robot baru yang dibeli dari uang perjanjian harus terbantai habis-habisan di atas ring. Karena sudah tidak ada peluang untuk memiliki robot baru, Charlie dan Max menuju ke tempat pembuangan. Karena ketidakhati-hatiannya, Max terjatuh dan beruntung tersangkut di sebuah rongsokan lengan robot. Sebuah robot yang akan menjadi tolak balik kehidupan keduanya. Dari sisa onderdil Ambush dan Noisy Boy, dengan bantuan Bailey seorang teknisi, Robot bernama ATOM dari Generesi kedua keluaran tahun 2014 berhasil dihidupkan kembali. Meskipun bertubuh kecil, Atom yang digerakkan berdasarkan respon proteksi dari gerakan Max dan Charlie mampu menghajar lawan-lawannya yang lebih besar. Akhirnya, taruhan demi taruhan berhasil dilalui mulai dari kebun binatang sampai dipinggiran jalan, sehingga Atom semakin terkenal di kalangan pertandingan tinju antar akhirnya, mereka menuju ke pentas pertandingan tinju bergengsi di dunia. Sebuah ajang pertarungan antar robot dengan teknologi terbaru di WRB World Real Steel Boxing.Final WRB tiba antara Zeus dengan Atom, Zeus merupakan robot yang kuat dan tidak terkalahkanMelihat ulang humanisme kita pada dunia boxingSebagai sebuah film futuristik tahun 2020 real steel menggambarkan perkembangan atas kecanggihan dunia robot. Dunia robot cyborg world merupakan sebuah dunia yang diprediksi akan menjadi keseharian kita nanti. saat teknologi menjadi sarapan lumrah kita dan kita mulai melihat tanda-tandanya dari merupakan olahraga keras dan aktivitas otot mekanik antar manusia yang disahkan melalui sebuah seremoni sportivitas. Dikatakan kejam ketika darah menjadi resultan dari proses yang tak terelakan. Sehingga banyak yang menganggap olahraga ini tidak manusiawi. Karena manusia selayaknya binatang aduan yang ditonton beramai-ramai dan dipertaruhkan malah. Tidak jauh beda dengan ayam jago yang disabung atau jangkrik yang akan lain soal jika robot yang merupakan rangkaian baja dan sambungan kabel-kabel menjadi subjek dari olahraga tinju tersebut. Tentunya tidak akan ada darah yang mengucur, pelipis yang robek atau rahang yang patah seperti pada makhluk yang bernama sebuah film tentunya ada pesan yang ingin dihadirkan bagi pembuatnya. Pesan yang tertangkap ketika menonton film ini adalah adanya harapan untuk masa depan. Pada film ini terdapat dua subjek pada sebuah olahraga tinju yaitu subjek aktif dan subjek pasif. Subjek aktif adalah robot itu sendiri yang bertarung dan manusia hanyalah sebagai subjek pasif yang memegang remote yang untuk mengendalikan robot. Dan sudah saatnya manusia pada dunia boxing bukan lagi sebagai subjek aktif tetapi sebagai subjek pasif saja sebagai pemegang remote tentunya. Sehingga tinju akan jauh dari kesan tidakmanusiawi tapi mampunyai kesan baru sebagai robotsiawi mungkin,hehehe.Tanda yang tersembunyiDalam sebuah film adalah hal lumrah adanya sebuah makna yang disembunyikan pada sebuah tanda. Dalam semiotika sausure tanda adalah kestuan petanda signified dan penanda signifier. Petanda adalah gambaran mental,konsep dan ide sedangkan penanda adalah aspek material dari real steelkita menemukan sebuah tanda yang menarik yang menjadi roh dari pesan yang ingin disampaikan pada film ini. Hal tersebut adalah scene dimana saat pertarungan antara atom melawan robot petarung kelas jalanan di sebuah kebun binatang bernama shafeer zoo. Ada sebuah pertanyaan muncul ketika tiba di scene adalah pada kebun binatang ini tidak ada seekor binatang pun di dalamnya. Artinya di kebun binatang ini binatang-binatang telah mati. Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah kenapa harus ada latar pertarungan di kebun binatang?. Bagian ini sangat dominan dibanding latar pertarungan tambahan lain dijalanan,dll dengan mengingat juga bahwa latar pertarungan utama adalah di ring.Sehingga kita bisa menangkap penanda signifier dari bagian ini adalah kebun binatang yang tanpa binatang atau binatang-binatangnya telah mati. Bagaimana dengan petandanyasignifier ?. petanda atau ide dari penanda diatas adalah ide matinya sifat kebinatangan manusia pada pertarungan robot tinju tersebut. Pemaknaan baru yang muncul dalam pertarungan tinju antar robot adalah sebuah isyarat punahnya sifat binatangdalam peradaban di atas merupakan lahir dari proses interpretasi makna saya sebagai penafsir. Bukankah Roland Bartes mengatakan the author is dead penulis telah mati ketika tulisan/teks telah sampai pada pembaca yang menafsirkan. Dan film ini adalah teks yang dihidupkan oleh penontonya dengan makna. Begitu pula dengan kalian berhak menfsirkan sendiri atas film ini. Kita sama-sama mempunyai hak yang lainFilm ini tidak salah kalau saya kategorikan masuk genre drama-action. Selayaknya sebuah drama perasaan kita akan diaduk-aduk dengan isi cerita yang menyentuh dan Atom harus dinyatakan kalah oleh juri tapi mendapat pengakuan juara rakyat oleh khalayak penonton. Padahal zeus hampir kalah untung diselamatkan oleh dentuman bel. Disini kita harus memilih mana yang penting apakahhasil dari sebuah otoritas struktural dewan juri atau legitimasi penonton-rakyat yang demokratis. Sisi actionya terletak dari pertarungan robot-robot itu sendiri meski tetap ada perkelahian manusianya dalam film ini tapi tetap tidak mengurangi nilai isu yang menarik lainya adalah perpaduan animasi dan realis pada robot yang di desain cukup baik dan unsur musik yang dipadukan dengan dance membuat film ini makin seperti sebuah pesan tontonlah, kalian tidak akan rugi!1 desember 2011 bung,tamalanrea mksr – Sesaat beberapa jam setelah kemenangan Chris john atas merdov Lihat Lyfe Selengkapnya Hfc2zbE.